alat kehidupan manusia purba yang masih kasar karena langsung diambil dari alam adalah

Alat Kehidupan Manusia Purba yang Masih Kasar karena Langsung Diambil dari Alam Adalah?

Manusia purba adalah bagian penting dari sejarah evolusi manusia. Dalam perjuangan mereka untuk bertahan hidup, manusia purba mengandalkan alat-alat sederhana yang berasal langsung dari alam. Alat kehidupan manusia purba yang masih kasar karena langsung diambil dari alam adalah warisan penting yang menunjukkan kemampuan adaptasi mereka terhadap lingkungan.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang alat kehidupan manusia purba, mulai dari definisi, jenis, fungsi, hingga perkembangan teknologi di masa prasejarah. Mari simak pembahasannya!


Apa Itu Alat Kehidupan Manusia Purba?

Pada masa prasejarah, manusia purba hidup dengan memanfaatkan alam sebagai sumber daya utama. Alat kehidupan manusia purba adalah peralatan yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti berburu, mengolah makanan, dan bertahan hidup. Alat-alat ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami seperti batu, kayu, dan tulang hewan.

Ciri utama alat-alat ini adalah bentuknya yang masih kasar karena langsung diambil dari alam tanpa proses pengolahan kompleks.


Jenis-Jenis Alat Kehidupan Manusia Purba yang Masih Kasar

Beberapa alat kehidupan manusia purba yang diambil langsung dari alam dan memiliki bentuk kasar antara lain:

1. Kapak Genggam

Kapak genggam adalah salah satu alat yang paling ikonik dari zaman prasejarah. Alat ini terbuat dari batu yang dibentuk secara sederhana dengan cara memukul-mukul permukaan batu untuk mendapatkan sisi tajam. Namun, bagian lainnya tetap kasar dan tidak dihaluskan.

Fungsi Kapak Genggam:

  • Berburu hewan
  • Memotong daging
  • Menguliti hewan
  • Menghancurkan makanan keras

Kapak genggam banyak ditemukan di situs arkeologi seperti Pacitan (Jawa Timur), yang menjadi bukti bahwa alat ini digunakan secara luas oleh manusia purba.


2. Kapak Perimbas

Kapak perimbas adalah alat yang bentuknya mirip dengan kapak genggam tetapi lebih besar dan lebih berat. Ujungnya tajam dengan sisi lainnya tetap kasar. Alat ini dibuat dengan cara membelah batu hingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.

Fungsi Kapak Perimbas:

  • Memotong kayu
  • Menggali tanah
  • Memecahkan tulang
  • Membuka kulit hewan

Kapak perimbas digunakan oleh manusia purba dari zaman Palaeolitikum (zaman batu tua). Penemuan alat ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Sangiran dan Ngandong.


3. Alat Serpih

Alat serpih adalah alat kecil yang terbuat dari serpihan batu. Bentuknya tajam dan sering digunakan untuk tugas-tugas detail. Alat ini tidak memiliki pegangan, sehingga langsung digunakan dengan tangan.

Fungsi Alat Serpih:

  • Menusuk
  • Memotong daging
  • Melubangi kulit hewan
  • Mengukir kayu

Alat serpih ditemukan di banyak situs prasejarah di Indonesia, seperti Gombong dan Sangiran.


4. Tulang dan Gigi Hewan

Selain batu, manusia purba juga memanfaatkan tulang dan gigi hewan sebagai alat kehidupan. Tulang digunakan untuk membuat tombak, jarum, dan alat penusuk, sedangkan gigi hewan digunakan sebagai pisau sederhana.

Fungsi Alat dari Tulang dan Gigi Hewan:

  • Berburu
  • Menjahit pakaian dari kulit hewan
  • Membuat perangkap sederhana

Penggunaan tulang dan gigi hewan menunjukkan kreativitas manusia purba dalam memanfaatkan bahan yang tersedia di alam.

Baca juga:
Perkembangan Tren Korespondensi Bisnis di Era Digital


Karakteristik Alat Kehidupan Manusia Purba

Alat kehidupan manusia purba memiliki beberapa karakteristik khas, yaitu:

  1. Bahan Alami: Terbuat dari batu, kayu, tulang, atau bahan lain yang tersedia di alam.
  2. Bentuk Kasar: Tidak halus karena dibuat dengan teknik sederhana.
  3. Multi-Fungsi: Satu alat sering digunakan untuk berbagai keperluan.
  4. Tahan Lama: Alat-alat ini dirancang untuk digunakan dalam waktu lama, terutama yang terbuat dari batu.

Teknologi Pembuatan Alat Manusia Purba

Proses pembuatan alat manusia purba masih sangat sederhana. Mereka menggunakan metode berikut:

  1. Pecahan Batu: Batu dipukul dengan batu lain untuk membentuk ujung tajam.
  2. Penajaman: Menggosok bagian tertentu untuk membuatnya lebih tajam.
  3. Pemotongan Sederhana: Menggunakan alat tajam untuk memotong bahan seperti kayu atau tulang.

Fungsi Alat Kehidupan Manusia Purba

Alat-alat ini digunakan untuk berbagai aktivitas penting seperti:

  1. Berburu: Menangkap hewan sebagai sumber makanan utama.
  2. Mengolah Makanan: Memotong, menghancurkan, dan menguliti hewan.
  3. Membuat Tempat Tinggal: Memotong kayu untuk membangun tempat berlindung.
  4. Pertahanan Diri: Melindungi diri dari serangan hewan buas.

Situs-Situs Penemuan Alat Kehidupan Manusia Purba

Indonesia memiliki banyak situs arkeologi tempat alat kehidupan manusia purba ditemukan, di antaranya:

  1. Sangiran (Jawa Tengah): Dikenal sebagai situs manusia purba dengan banyak penemuan kapak genggam dan alat serpih.
  2. Pacitan (Jawa Timur): Tempat ditemukannya berbagai kapak genggam dan perimbas.
  3. Ngandong (Jawa Tengah): Situs yang kaya akan artefak prasejarah dari tulang dan gigi hewan.

Perkembangan Alat Kehidupan Manusia Purba

Seiring berjalannya waktu, alat kehidupan manusia purba berkembang dari bentuk kasar menjadi lebih halus. Pada zaman Mesolitikum (zaman batu tengah), manusia mulai menghaluskan alat-alat mereka dan membuat alat dari bahan lain seperti tembikar.

Perkembangan ini menunjukkan peningkatan kemampuan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam secara lebih efektif.


Kesimpulan

Alat kehidupan manusia purba yang masih kasar karena langsung diambil dari alam adalah bukti penting dari kemampuan adaptasi manusia di masa lalu. Alat-alat seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat serpih, serta alat dari tulang dan gigi hewan menjadi dasar kehidupan mereka untuk berburu, mengolah makanan, dan bertahan hidup.

Penemuan alat-alat ini di berbagai situs prasejarah di Indonesia tidak hanya mengungkap sejarah evolusi manusia, tetapi juga memberikan pelajaran tentang kreativitas dan ketangguhan manusia purba dalam memanfaatkan alam untuk kebutuhan hidupnya. Dengan memahami sejarah ini, kita bisa lebih menghargai peran teknologi sederhana dalam perjalanan panjang peradaban manusia.

Scroll to Top